Tidak sulit menemukan junk food. Sebab, rata-rata gerainya bisa buka 24 jam. Junk food juga dirasa menjadi alternatif makanan khusunya untuk orang-orang dengan kesibukan tinggi. Namun, tahukah Cheers Friends ternyata junk food bisa membuat orang ketagihan?
Ahli gizi Jansen Ongko sebagaimana dilansir dari kompas.com mengatakan, junk food adalah makanan rendah gizi, tetapi tinggi kalori. Junk food berbeda dengan fast food atau makanan cepat saji. Tak semua makanan cepat saji adalah junk food. "Junk food dibikin sedemikian rupa menjadi adiktif. Junk food banyak rasanya, membuat lidah tertipu. Semakin sering konsumsi junk food, semakin sulit berhenti," jelas Jansen.
Jansen mengatakan, makanan junk food telah diproses sedemikian rupa, sehingga nutrisi yang dikandungnya hilang. Junk food memang sangat memanjakan lidah karena ditambah penyedap rasa, pemanis buatan, dan pewarna makanan.
Jika junk food diperkenalkan pada anak sedini mungkin, mereka pun cenderung menjadi lebih suka junk food dibanding masakan sang ibu di rumah. Menurut Jansen, secara psikologis hal tersebut juga bisa memengaruhi keinginan seseorang makan junk food. Misalnya, orangtua mengajak anak makan junk food di restoran cepat saji, karena ada area bermainnya. Akhirnya anak-anak menjadi senang makan junk food, karena bisa sambil bermain di sana.
Jika kebiasaan itu terus dilakukan tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu makanan dengan gizi seimbang sangat disarankan. Salah satunya perbanyak konsumsi sayur dan buah. Selain mengandung vitamin, sayur dan buah mengandung serat yang baik untuk tubuh. Makanan yang sehat akan terasa efeknya jika diimbangi dengan gaya hidup yang sehat pula. Olahraga, tidak begadang, tidak merokok dan minum alkohol juga harus dibiasakan. Tak ketinggalan selalu cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan air minum yang tepat.